Bagi mahasiswa baru *karena para mahasiswa lama sudah terbiasa*, (mungkin) sekarang adalah saat-saat dilema karena sebentar lagi nilai-nilai akan keluar satu persatu dan mendapat IP perdana. pasti semua berharap yang positif, IP diatas 3.5 atau paling tidak berkepala 3. Tapi sayangnya, terkadang penyikapan kita sebelum keluar IP tersebut terlalu berlebihan, ada yg nangis semalaman takut nilai-nilai sebelumnya tidak memuaskan, ada pula yang khawatir karena mengecewakan orangtua hingga demam 3 hari 3 malam, ada yang dapat dosen yang "pelit" kemudian marah-marah gak jelas dan menyalahkan keadaan. pertanyaannya, haruskah kita seperti itu karena IP ? tentu saja tidak bro sist.
Bagi saya, yang terpenting (kata banyak orang) adalah ilmu yang kita serap dan proses yang kita nikmati karena IP bagi saya adalah bonus atau reward dari pencapaian usaha yang telah kita jalani selama semester tersebut. meskipun nanti hasilnya gak sesuai harapan, syukuri dan instropeksi, apakah usaha yang kita lakukan sudah maksimal ? jangan menyalahkan keadaan, karena kitalah yang sebenarnya yang menciptakan keadaan tersebut."gimana kalo ada faktor X, seperti dosennya pelit ?" sebenarnya bkn pelit, tapi terlalu jujur *samasaja* :faepalm:, tapi kalo nilai tsb bagi kamu tidak memuaskan, bisa ngulang semester depan kan ? toh udah dapet ilmunya, simpel aja. Kemudian ada yang berkata dengan kalimat diplomasi "IPK memang bukan segalanya, tapi golden tiketnya itu IPK" memang IP merupakan golden tiket, tapi jangan sampai pikiran kita termindset ke arah sana dan jadinya berprinsip result-oriented. sayang banget kan ga menikmati proses tapi tiba-tiba dapet angka saja dan ilmunya nol ?
Jadi saya tekankan lagi, anggap IP tersebut sebagai reward dari usaha dan proses yang kita jalani, bukan ber-result-oriented padanya. Nikmati prosesnya dan jangan lupa tetap positive thinking sama Allah karena Allah punya rencana lebih indah daripada rencana yang kita bangun.
Jadi saya tekankan lagi, anggap IP tersebut sebagai reward dari usaha dan proses yang kita jalani, bukan ber-result-oriented padanya. Nikmati prosesnya dan jangan lupa tetap positive thinking sama Allah karena Allah punya rencana lebih indah daripada rencana yang kita bangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar