Senin, 25 Agustus 2014

Megahnya Borobudur

Bagi anak mahasiswa seperti saya, liburan akhir semester itu dimanfaatkan dengan travelling ke suatu tempat, mayoritas sih camping, naik gunung, atau ke pantai. Sedikit berbeda dengan yang lain saya mau mengunjungi tempat yang mungkin udah terlalu mainstream untuk dikunjungi, candi borobudur. Biasanya tempat ini jadi destinasi favorit anak-anak sekolah di program study tour. sayangnya pas saya sekolah dulu, study tour nya enggak ke tempat ini. dan ini pertama kalinya saya kesana.

Awal perjalanan dimulai dengan menginap di rumah teman saya di klaten, dengan maksud menghemat uang makan dan menginap gratis biar ada yang nganterin ke sana. esok harinya di mulai perjalanan dari klaten-borobudur dengan sepeda motor. dan perjalanan memakan waktu 3 jam. cukup jauh ternyata. Tapi, sepanjang perjalanan kami terpuaskan dengan pemandangan khas dataran tinggi dan sangarnya gunung merapi. penampakan gambarnya ada diponsel temen saya jadi belum bisa diposting

Sampai di sana, kesan yang didapatkan sangat sangat ... biasa. mungkin karena borobudur tidak terlihat dari luar area jadinya bikin penasaran para pengunjung. biaya masuk untuk pengunjung domestik IDR 30.000, katanya lebih murah dari prambanan yang biaya masuknya IDR 40.000 dan ini penampakan borobudur dari spot yang menurut saya pas

gede juga ya ?

dan seperti layaknya orang asia lainnya, foto di lokasi sebagai bukti


Pas naik ke borobudur, ternyata sudah banyak batu-batu yang diganti akibat bencana alam seperti gempa bumi atau terkena erupsi merapi. Tapi yang paling di sayangkan adalah banyaknya kepala patung yang hilang, kemungkinan besar sih di curi terus dijual ke kolektor. Oh ya, kalo naik ke borobudur coba aja nikmati dulu setiap tingkatannya disana, ada banyak pemandangan relief-relief yang punya maksud bercerita tentang mereka di masanya. Ini yang bikin kagum, orang jaman dulu udah kepikiran biar kehidupan mereka dikenang, caranya kreatif lagi dengan memahat relief-relief di dinding candi.

contoh aja kalo backgroundnya relief gak jelek-jelek amat

satu - satunya patung tanpa penutup yg punya kepala
Gak sampai di candi saja, di area wisata borobudur ini ternyata ada juga museumnya. Disana ada 2 museum, yang pertama museum kapal blablabla (lupa namanya) dan satu lagi museum arkeolog. Pas masuk di meseum kapal, ternyata isinya ya .. jelas kapal lah. Tapi bukan kapal jaman candi itu dibangun, mana ada kayu jaman dulu masih bertahan sampai sekarang. Menurut keterangan, ceritanya ada turis dari luar negeri itu melihat beberapa relief-relief kapal di dinding candi. Relief itu tersebut  membuktikan kalau jaman itu maritimnya sudah cukup maju. mungkin karena tingkat kekepoan turis ini tinggi, dia pergi ke negaranya buat meminta dibuatkan kapal yang mirip di relief tersebut. akhirnya dibuatlah kapal tersebut dan dibawa ekspedisi sampai ke afrika selatan. Bayangin, cuma kapal layar kecil bisa berlayar sampai afrika selatan. Dan sebagai bentuk penghargaan, kapal layar tersebut dimuseumkan pada tahun 2004. baru tahu kan ? sama.

nama kapalnya samudraraksa, entah apa artinya
Kemudian di Museum arkeolog, isinya udah ketebak sih. patung-patung, alat-alat kuno seperti guci dll. di sana juga ternyata ada semacam kuburan batu, jadi batu-batu candi yang runtuh disimpan di museum tersebut. sayang, koleksi nya terlalu sedikit untuk peninggalan sejarah sebesar borobudur.

kuburan batu candi yang runtuh




oke, jalan-jalan selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar